Selasa, 09 Juni 2015

PUISI SUKU BAJO

KAMI BANGGA MENJADI ANAK PELAUT SUKU BAJO

detik demi detik telah berlalu
menit-menitpun silih berganti menjadi hitungan jam
hari berlari keminggu
seiring waktu berlalu

seiring bergantinya waktu
kami terlahir di tengah-tengah masyarakat pesisir
kami mendiami pesisir laun
dan kamilah anak pelaut suku bajo

kami bangga...
kami bangga menjadi anak pelaut suku bajo
kami bangga walua hanya berbekal perahu dan bodi batangng
orang tua kami terus berjuang menembus gugusan ombak di lautan lepas
hanya demi mendapatkan sesuap nasi

kamilah anak pelaut suku bajo
sudah lama kami terbungkam dan terbelenggu dalam pandangan kehidup
 dan atas berkat motivasi dari kedua orang tua kami
 sehingga dengan perasaan bangga kami berkata

kamilah kami kami berkata
kamilah anak pelaut suku bajo
suku bajo tersebar di seluruh pesisir pantai
bahkan di manca negara sekalipun.

kamilah anak pelaut suku bajo
dengan perasaan bangga kami berkata
kamilah suku bajo
sang penakluk dunia.

                                  buah karya : Aswin.S.HI

LIMA WASIAT MALAIKAT JIBRIL KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Khutbah Pertama:
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ لِحِفْظِ حُدُوْدِهِ ، وَأَعَانَهُمْ بِمَنِّهِ وَفَضْلِهِ عَلَى اْلقِيَامِ بِحُقُوْقِهِ ، حَفِظُوْا حُدُوْدُ اللهِ فَحَفِظَهُمُ اللهُ ، وَاتَّجَهُوْا بِقُلُوْبِهِمْ إِلَى اْلإِسْتِعَانَةِ بِرَبِّهِمْ فَأَعَانَهُمُ اللهُ .عَلِمُوْا أَنَّ اْلأَمَّةَ لَوِاجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَنْفَعُواا لْعَبْدَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْهُ إِلاَّ بِشَيْئٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَهُ، فَعَلَّقُوْا رَجَاءَهُمْ بِهِ، وَأَيْقَنُوْا أَنَّ اْلأَمَّةَ لَوِاجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوااْلعَبْدَ بِشَيْئٍ لَمْ يُضِرُّوْهُ إِلاَّ بِشَيْئٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْهِ ، فَاعْتَمَدُوْا عَلَيْهِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَبِيَدِهِ مَلَكُوْتُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، اْلبَشِيْرُ النَّذِيْرُ ، السِّرَاجُ الْمُنِيْرُ ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ، وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىْ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ : فَاتَّقُوا اللَّهَ عِبَادَ اللَّهِ حَقَّ التَّقْوَى.
Ibadallah,
Dewasa ini, agama Islam disifati dengan agama yang bengis, liar, dan kasar. Karena Islam membunuh orang yang membunuh. Memotong tangan orang yang mencuri. Merajam mereka yang telah menikah namun berzina. Mencambuk pezina yang belum menikah. Mencambuk para pemabuk. Dan negara-negara yang menerapkan hukum tersebut akan dituduh tidak memperdulikan hak asasi manusia.
Padahal hakikat yang terdapat di balik hukuman-hukuman tersebut adalah lemah lembut dan kasih sayang. Diterapkannya hukuman-hukuman tersebut dalah tindakan preventif dari terjadinya kejelekan dan kerusakan yang lebih besar. Diterapkannya hukuman-hukuman tersebut akan membuat orang-orang merasa aman, jiwa harta, dan kehormatan mereka. Allah ﷻ berfirman,
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 179).
Firman-Nya juga,
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 38).
Dan juga firman-Nya,
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS:An-Nuur | Ayat: 2).
Hukuman ini tidak ditegakkan untuk anak-anak dan orang-orang yang hilang akalnya atau gila. Hukum ini hanya diterapkan kepada yang berakal. Orang-orang yang cerdas, mereka tahu tidak akan menemukan hukum yang lebih baik dari hukum Islam.
Orang-orang non-Islam yang menjuluki agama kita dengan sifat-sifat yang buruk. Namun mereka menutup mata dengan pembantaian yang mereka lakukan. Pembantaian terhadap anak-anak yang sedang menyusui. Pembantaian terhadap orang-orang tua yang lemah dan sakit. Pembantaian ini adalah sesuatu yang dibenci oleh nurani manusia. Dan dimurkai oleh Allah ﷻ.
Mereka melegalkan apa yang mereka lakukan dengan membela diri. Lalu mereka jadikan hal itu sesuatu yang tidak masalah. Adapun agama kita yang menegakkan keadilan, mereka cap sebagai agama bar-bar. Kita kaum muslimin, dilarang membunuh para wanita, anak-anak, dan orang-orang tua. kita kaum muslimin, dilarang membunuh orang non-Islam tanpa alasan yang dibenarkan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangispa yang membunuh orang kafir yang mengikat perjanjian (dengan orang Islam), maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga sudah tercium dari jarak perjalanan 40 tahun.” (HR. Bukhari).
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِامْرَأَةٍ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ مَقْتُولَةٍ فَقَالَ مَا كَانَتْ هَذِهِ تُقَاتِلُ ، ثُمَّ نَهَى عَنْ قَتْلِ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ
“Rasulullah ﷺ melewati seorang perempuan yang terbunuh pada hari Fathu Mekah. Kontan beliau bersabda, ‘Tidaklah perempuan ini ikut berperang’. Lalu beliau melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak.”
Dengan fakta yang terjadi, kelompok mana yang lebih layak disebut sebagai kelompok tercela? Allah ﷻ berfirman,
لَا يَرْقُبُونَ فِي مُؤْمِنٍ إِلًّا وَلَا ذِمَّةً وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُعْتَدُونَ
“Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS:At-Taubah | Ayat: 10).
Bertakwalah wahai hamba Allah. Bersyukurlah kepada-Nya karena Dia telah menjadikan seorang muslim. Mintalah keteguhan kepada-Nya dalam meniti agama ini hingga kita berjumpa dengan-Nya. Dan hendaknya kita berhati-hati dengan orang yang suka berdusta. Ada sebagian orang yang kata-katanya terlihat indah, padahal sebenarnya itu adalah kesesatan yang nyata.
Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ adalah rahmat, walaupun orang-orang yang dengki memfitnahnya dengan keburukan. Allah ﷻ berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 107).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله َلِيْ وَلَكُمْ وَلِكَافَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ , فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَمَّا بَعْدُ: فَاتَّقُوا اللَّهَ عِبَادَ اللَّهِ،
Ibadallah,
Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah. Bersungguh-sungguhlah dalam memperoleh dan mendapatkan kebenaran dan kebaikan. Dunia internasional telah menyaksikan dengan mata kepala mereka masing-masing akan kekejaman kaum Yahudi. Merekalah bangsa pembunuh para nabi.
Wajib bagi kita, dengan apa yang telah anugerahkan kepada kita, untuk memanfaatkan teknologi modern ini dalam mendapatkan kebenaran. Kemudian kita dakwahkan kebenaran itu kepada lingkungan kita. Kita jelaskan bagaimana kasih sayang Islam terhadap alam semesta. Kita jelaskan keistimewaan agama yang mulia ini. Kemudian kita jelaskan juga tentang betapa kaum Yahudi adalah bangsa perusak.
Mudah-mudahan kita bisa menjadi agen-agen agama kita. Dalam memperbaiki citra agama ini. Kita berakhlak dengan akhlak yang mulia. Memegang peranan dalam kemanfaatan di masyarakat kita. Dan lain sebagainya.
Allah ﷻ berfirman,
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS:Yusuf | Ayat: 108).
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

LIMA WASIAT JIBRIL KEPADA NABI MUHAMMAD SAW



إِنَّ الْحَمْدَللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِٲَنْفُسِنَا وَ مِنْسَيِّـٵَتِ ٲَعْمَالِنَا‘ مَنْ يَحْدِهِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَهَادِيَ لَهُ. وَٲَسْهَدُٲَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ‘ وَٲَشْهَدُٲَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. يَاٲُيُّهَاالنَّاسُ ٲُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَی اللهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ.قَالَ تَعَالَ.
‘‘يآٲَيُحاَالَّذِيْنَءَامَنُوْاٱتَّقُوْااللهَ حَقُّ تُقَاتِهِ, وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَٲَنْتُم مُّسْلِمُوْنَ۞ يآٲَيُّحَاالنَّاسُ ٱتَّقُوْارَبَّكُمُ الَّذِی خَلَكَكُم مِّنْ نَّفْسٍ وَاحِيْدَهٍ وَخَلَقَ مِنْحَازَوْجَهَاوَبَٽَ مِنْحُمَارِجَالاًكَٽِيْرًاوَنِسَآءً ۚ وَتَّقُوْا اللهَ الَّذِی تَسَآءَلُونَ بِهِ ۚ وَاْلأَرْحَامَ, إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا۞ يَآٲَيُّحَاالَّذِيْنَءَامَنُوْاٱتَّقُوْاللهَ وَقُولُوْاقَوْلاًسَدِيْدًا۞ يُصْلِحْ لَكُمْ ٲَعْمٰلَكُمْ وَيَخْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلُهُ, فَقَدْفَازَفَوْزًاعَظِيْمًا۞
ٲَمَّابَعْدُ.,فَإِنَّ ٲَصْدَقَ الْحَدِيْٽِ كِتَابُ اللهِ , وَكُلَّ بِدْعَةٍضَلاَلَةٌ , وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ انَّارِ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَی نَبِيِّنَامُحَمَّدٍوَعَلَی آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَی يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Hadirin sholat jum’at yang di rahmati Allah SWT
Semoga allah yang maha menyaksikan, maha menatap, maha mengetahui segala-galanya menggolongkan kita semua menjadi orang yang memiliki Qalbun salim, hati yang bersih, hati yang selamat karna ternyata orang yang kelak akan masuk surga dan yang akan berjumpa dengan allah swt tidak identik dengan orang yang banyak ilmunya saja, tidak identik dengan orang yang banyak ibadanya saja, yang banyak amalnya saja, tidak, ternyata yang akan berjumpa dengan allah adalah orang yang berilmu dan beramal yang berbuah Qalbun salim.
yauma layanfau malu walabanun illa man atallaha bi qalbin salim”
ingatlah suatu hari yang tiada manfaat harta ataupun anak-anak mu kecuali orang yang berjumpa dengan allah bi qalbin salim dengan hati yang selamat.
Banyak ilmu menjadikan dirinya sombong, banyak ilmu menjadikan ujub, takabur, dia tidak akan selamat bukan karna ilmunya tapi karna kotor hatinya dari pada ilmunya, orang yang banyak ibadah merasa lebih suci, lebih sholeh, lebih mulia sehingga busuk hatinya dia tidak selamat karna ternyata ibadah yang bagus, ibadah yang benar  itu cirinya berbuah Qalbun Salim.
Suatu saat rasullullah SAW  di masjid menunjuk  akan masuk ahli surga dari pinntu itu, lalu masuklah seorang dengan janggot basah memegang terompak lalu semua sahabat melihat siapakah ini? Tiga kali rasulullah bersabda demikian “tuh masuk surga orang ahli surga”
para sahabat ingin tahu rahasianya, kemudian Abdullah bin amr bin ash mendatangi orang tersebut lalu berkata saya ada masalah dengan orang tua ku, saya minta izin untuk tinggal di rumah mu? “silahkan”  tiga hari tiga malam mengamati ternyata amalnya tidak ada yang istimewa, sholat malamnya sedikit saja hanya saja cirinya adalah tidak berbolak balik dalam tidur kecuali hanya menyebut nama allah dan ciri lainnya tidak berkata kecuali benar dan baik. Hari ketiga sahabat bertanya sesungguhnya saya kesini karna saya mendengar rasulullah saw berkata sesuatu tentang engkau tetapi sesudah saya lihat ternyata ibadahmu biasa-biasa saja? Apa jawabannya memang seperti yang engkau lihat saya begini adanya, terbesiklah dalam hati umar bin amr bin ash, orang seperti ini masuk surga?
Menjelang pulang beliau berkata satu patah kata cuman satu yang tidak ada dalam hati ku, saya tidak memendam kedengkian terhadap karunia allah yang di berikan kepada hambanya. MasyaAllah, bersih dari dengki amalnya di terima oleh allah kita pendengki hangus amal-amal kita seperti api membakar kayu bakar. Oleh karena itu jangan merasa aman banyak ibadah kalau hati kita masih busuk dengan ujub, ria, takabur, dengki, maka akan habis pahala kita oleh kebusukan hati kita sendiri. Kita masih ingat dalam hadis sohih bahwa di yaumul akhir nanti   orang yang pertama di hisab amal perbuatanya adalah “mujahid” orang yang berperang sampai terbunuh di medang perang, luar biasa perjuangan dan pengorbanan mereka tetapi ketika di yaumal hisab di Tanya sudah diperlihatkan nikmat Allah, apa yang engkau lakukan? Ya allah saya sudah berjuang di jalan mu saya sampai mati shahid.  خَزَبْتَ bohong kamu, Allah yang maha tahu isi hati mengatakan dusta kamu, engkau berjuang bukan karna allah melainkan engkau berjuang karna ingin di anggap pahlawan dan sebutan itu sudah engkau dapatkan maka pejuang yang sampai terbunuh ini tidak mendapatkan apa-apa dan di seret dalam keadaan tertelungkuk menjadi ahli neraka, Nauzdubillah. Golongan kedua yang di hisab adalah orang yang belajar agama dan mengejarkannya, belajar al-qur’an dan membacanya ketika dihisab, apa yang engkau lakukan? Saya belajar agama, saya dakwah, saya ngaji qur’an, saya hafalkan qur’An tapi allah berfirman karna allah tau isi hati “dusta kamu” kamu ingin di sebut ulama, kamu ingin di sebut Qori dan sebutan itu sudah engkau dapatkan gagal lah dia menjadi ahli surga dan yang ketiga adalah dermawan yang merasa dirinya selalu bersedekah tapi allah yang maha tau berfirman خَزَبْتَ dusta kamu, kamu bersedekah bukan karna allah melainkan kamu bersedekah karna ingin di sebut dermawan.
Hadirin yang di muliakan oleh Allah
Bukan kurang amalnya, bukan kurang ilmunya, bukan kurang perjuangannya tapi penyebabnya satu hatinya menghadap kepada manusia. Tubuhnya seperti menghadap kepada allah tapi hatinya berharap kepada makhluk, berharap di nilai, berharap dipuji, berharap di kagumi berharap dibalas budi, ketika hati cenderung kepada makhluk, kepada manusia maka rialah amal-amalnya, hilanglah pahalanya dan tidak memdapatkan apa-apa. Oleh karena itu saudara ku sekalian kita yang ilmunya terbatas, kita yang amalnya masih sedikit jangan sampai busuk hati, amal tidak bisa apa-apa, ilmu juga amat tak berdaya di tambah busuk hati   kita tidak punya apapun di dunia ini selain kesengsaraan dan nauzubillah di akhiratpun tidak mendapatkan apa-apa. Oleh karena itu sholat jum’at adalah sholat benar-benar dengan tekad qalbun salim sebagai prioritas utama dalam hidup ini jangan lakukan apapun yang membuat hati kita busuk jangan mendengar yang membuat hati kita jadi busuk, jangan berfikir yang membuat hati kita jadi nista. kita berpakaian bagus tidak ingin kotor apalagi sholat jum’at ini jangan biarkan hati kita kotor, masyaAllah.
Berikut ini ada lima nasehat dari jibril kepada rasulullah SAW dalam hadis sohih, 5 wasiat ini mudah-mudahan membantu kita memiliki Qalbun Salim :
1.      Hiduplah kamu sesuka mu tapi ingat kamu pasti akan mati. Allah merahasiakan kematian dalam tiga hal :
1)      Allah rahasiakan waktu. Kita tidak tau kapan kita akan mati mungkin beberapa puluh tahun, mungkin beberapa tahun lagi atau mungkin nanti sore ajal menjemput kita
2)      Allah merahasiakan tempat. Kita tidak tau di mana tempat kematian kita tapi kita pasti akan datang ke tempat itu.
3)      Kita tidak pernah tau dengan cara apa kita mati. Mungkin dengan sakit, mungkin dengan celaka, mungkin dengan allah cabut nyawanya ketika kita sedang tidur hanya allah yang maha tau tetapi allah rahasiakan semua ini agar kita selalu siap “walikulli ummatin ajal faijaja a’ ajaluhum la yastaqiruna sa’ah wala yasta’limun” tapi kita harus siap, saat ajal menjemput. Dan  seketika itu harta sudah tidak menjadi milik kita, seketika itu emas, tabungan sudah lewat begitu saja, seketika itu segala dunia ini sudah bukan lagi menjadi titipan Allah untuk kita, sekejab saja kendaraan bagus yang kita miliki tetap saja kita pulang pakai keranda, rumah yang megah tetap kita pulang ke liang lahat. Oleh karena siapakah yang paling di anggap cerdas ya rasul? Rasul menjawab orang yang di anggap paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri sebelum mati. Pangkat harta jabatan sepanjang apapun tidak dikatakan cerdas kalau tidak ingat mati.
2.      Cintailah siapapun yang hendak engkau cintai tapi ingat bahwa kita akan berpisah. Oleh karena itu mencintai pasangan hidup tidak boleh sampai menuhankannya. Cintailah ala kadarnya cinta sesama makhluk. Anak istri harta tidak boleh merasa takut akan hilang karna kita pasti akan berpisah.
3.      Dan beramallah apapun yang kamu kehendaki dan sesunggunhnya allah akan membalas amalan mu. Jadi, hidup ini sederhana sekalai hadirin yang di muliakan oleh Allah apapun yang kita lakukan pasti akan kembali kepada diri kita sendiri. Kita berbuat jelek seperti kita menanam pisau, ranjau, belati persis di depan kita yang akan kita injak sendiri. Jadi tidak ada yang membuat kita celaka, sensara kecuali diri kita sendiri.
4.      Ketahuilah kemuliaan seorang mukmin adalah dengan Qiamul Laili. Sholat fardhu 5 waktu dengan tepat waktu seperti bangunan yang kokoh tapi qiamul laili seperti taman yang sangat indah. Para ahli tahajud itu doa-nya sangat mustajab, para ahli tahajud dosa-dosanya di ampuni oleh Allah SWT bersih, para ahli tahajud kata-katanya akan dibuat bertenaga dan berbobot, dan para ahli tahajud akan memiliki mahkomah mahmudah kedudukan yang terpuji. Hadirin bangunlah malam nikmatilah perpanjang sujud dan mintalah apa yang ingin kamu minta allah akan menjamu dengan special dan orang yang sholat tahajud akan lebih dekat dengan Qalbun Salim.
5.      Yang paling penting adalah martabat, keagungan seorang muslim adalah lepasnya hati bergantung kepada selain allah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. ٲَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَٲَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَـا ئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ. إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّ حِيْمُ.


KHUTBAH KE-2
إِنَّ الْحَمْدَللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِٲَنْفُسِنَا وَ مِنْسَيِّـٵَتِ ٲَعْمَالِنَا‘ مَنْ يَحْدِهِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَهَادِيَ لَهُ. وَٲَسْهَدُٲَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ‘ وَٲَشْهَدُٲَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. ٲَمَّا بَعْدُ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ’ يَا ٲَيُّهَاالَّذِنَ آَمَنُوْاصَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمْ وَعَلَى آَلِ إِبْرَاهِيْمْ إِنَّكَ حَمِدٌ مَجِدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمْ وَعَلَى آَلِ إِبْرَاهِيْمْ إِنَّكَ حَمِدٌ مَجِدٌ. اللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَلْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الاٴَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاٴمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ٲَرِنَ الْحَقَّ حَقَّ وَارْزُقْنَ اتِّبَاعَهُ وَ ٲَرِنَ الْبَاطِلَ بّاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْٲَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَّا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ ٲَزْوَجْوَجِنَا وَذُرِّيَّتِـنَا قُرَّةَ ٲَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَ لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصًحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَٲَقِمِ الصَّلَاةَ.